Perbedaan Playing Victim & Victim Blaming

Apa Itu Victim Blaming dalam Hubungan? | Popmama.com

Playing Victim dan Victim Blaming merupakan suatu istilah tentang mental seseorang  yang hampir memiliki ciri-ciri yang sama. Di artikel kali ini, penulis akan memberikan penjelasan tentang perbedaan dari kedua istilah tersebut. Yuk simak ulasannya berikut ini!

Pengertian Playing Victim

Playing victim merupakan tindakan melempar kesalahan yang dilakukan seseorang kepada orang lain. Dalam pengertian lain, victim mentality atau playing victim artinya sebuah perilaku seseorang yang merasa dirinya sebagai korban dan melakukan kesalahan yang dilakukannya kepada orang lain.

Kondisi ini tentu saja akan merugikan orang disekitarnya. Tetapi terkadang seseorang yang melakukan playing victim tidak menyadari bahwa tindakan yang dilakukannya telah merugikan orang lain. Untuk bisa lebih mengetahui tentang apa itu playing victim?

Berikut adalah penjelasannya, Playing victim atau disebut juga sebagai tindakan memutar balikan fakta yang bisa dikenali berdasarkan tanda atau ciri tertentu. Berikut adalah beberapa tanda seseorang memiliki perilaku playing victim.

  • Sulit mengatasi masalah hidup dan merasa tidak mampu menghadapinya.

Seseorang dengan playing victim merasa terjebak dalam hidup dan melihat segala sesuatu dengan sikap negatif. Merasa diserang saat ada yang memberikan masukan atau saran yang membangun.

  • Sulit membuat perubahan dalam diri sendiri.

Bergaul dengan orang yang juga suka mengeluh dan menyalahkan orang lain. Ia selalu merasa tidak mendapat dukungan orang lain.

  • Memiliki harga diri yang rendah.

Seseorang dengan playing victim memiliki rasa kurang empati pada masalah yang dihadapi orang lain. Ia sering merenungkan beragam situasi.

  • Berfikir dunia tidak adil.

Seseorang dengan playing victim beranggapan bahwa kegagalan sebagai sesuatu yang sifatnya permanen.

  • Mempunyai perasaan tidak berdaya.

Cenderung melakukan hal-hal yang berbahaya. Seseorang dengan playing victim merasa orang lain memiliki hidup yang lebih baik dibandingkan dirinya. Mereka selalu fokus pada masalah, bukan solusi. Selain itu, mereka juga pesimis dalam memecahkan masalah.

  • Bersikap argumentatif untuk melawan rasa frustasi yang dimilikinya.

Seseorang dengan playing victim menyalahkan orang lain ketika terjadi sesuatu yang tidak berjalan dengan baik. Mereka selalu beranggapan bahwa orang lain lebih mudah sukses dibandingkan dirinya. Selain itu, seseorang dengan playing victim menyakini diri sendiri sebagai target kesalahan saat terjadi hal buruk, padahal pada kenyatannya tidak seperti itu.

Pengertian Victim Blaming

Di samping playing victim, terdapat juga istilah serupa yang dikenal dengan sebutan victim blaming. Lantas apa itu victim blaming dan apa perbedaanya dengan playing victim? Melansir dari klikdokter.com, playing victim diartikan sebagai perilaku seseorang yang selalu berperan sebagai korban. Biasanya kondisi tersebut dilakukan karena pihak tersebut merasa takut dan tidak berani menghadapi atau mengakui kesalahannya.

Sementara victim blaming merupakan respon dari seseorang yang cenderung menyalahkan korban atas hal yang terjadi. Mereka tidak menyalahkan pelaku, bahkan seringkali membenarkan tindakan pelaku. Dengan arti lain, victim blaming biasanya dilakukan oleh pihak ketiga di luar korban dan pelaku.

Biasanya victim blaming ditemukan pada kasus kekerasan seksual. Umumnya banyak pihak yang menyoroti korban dan menyalahkan korban atas kejadian tersebut.

Tetapi seringkali orang lupa untuk mengusut kesalahan pelaku. Kasus victim blaming terjadi bisa terjadi karena ketidaktahuan atau rasa tidak peduli terhadap orang lain. Jadi, respon yang diberikan menjadi kurang tepat. Hal ini mengakibatkan, korban yang mengalami peristiwa tersebut merasa dirinya semakin terancam akibat respon publik yang menyudutkannya.

Comments |0|

Legend *) Required fields are marked
**) You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>
In category: Uncategorized